Slider[Style1]

Perbedaan Orang Jepang dan Orang Indonesia

Bukan bermaksud untuk merendahkan diri kita sendiri, tapi artikel in bisa menjadi introspeksi dan pemacu semangat untuk perubahan yang lebih baik.

12 Hal Yang Membedakan orang Indonesia dan Jepang !

1. Ketika di kendaraan umum:
Jepang: Orang2 pada baca buku atau tidur.
Indonesia: Orang2 pada ngobrol, ngegosip, ketawa-ketiwi cekikikan, ngelamun dan tidur.

2. Ketika makan dikendaraan umum:
Jepang: Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukkan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah nemu tong sampah.
Indonesia: Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang gitu aja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

3. Ketika dikelas:
Jepang: Yang kosong adalah bangku kuliah paling belakang.
Indonesia: Yang kosong adalah bangku kuliah paling depan.

4. Ketika dosen memberikan kuliah:
Jepang: Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.
Indonesia: Tengok ke kiri, ada yg ngobrol. Tengok ke kanan, ada yg baca komik. Tengok ke belakang, pada tidur. Cuman barisan depan aja yg anteng dengerin, itu pun karena duduk pas di depan hidung dosen!

5. Ketika diberi tugas oleh dosen:
Jepang: Hari itu juga, siang/malemnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet buat cari data.
Indonesia: Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini!

6. Ketika terlambat masuk kelas:
Jepang: Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan ekspresi malu + menyesal gak akan mengulangi lagi.
Indonesia: Slonong boy & slonong girl masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama sekali.

Kegunaan Marah Dalam Hidup


Jenderal Horace Potter pernah menulis tentang percakapannya dengan Jenderal Ulysses Grant suatu malam saat mereka duduk di dekat api unggun.

Ditulis oleh Potter:
"Jenderal Ulysses, Anda luar biasa, walaupun Anda dididik dalam kekerasan militer, dan selalu mengalami permainan kasar dalam tugas garis depan. Anda tidak terpancing untuk mengumpat. Saya tidak pernah melihat anda mengucapkan kata kata kasar sekalipun. "Anda punya alasan untuk hal ini?" tanya Potter

Grant menjawab,
Saya tidak mau membiasakan mengumpat. sejak remaja saya tidak pernah melakukannya, dan ketika saya dewasa, saya menganggap bahwa mengumpat adalah sebagai suatu tindakan kebodohan.

Karena kata kata kasar membangkitkan amarah diri kita sendiri dan menyulut kemarahan orang lain.

Saya tidak pernah melihat kehidupan yang berkualitas dari seorang pemarah, selain lemah dan rapuh dari segi spiritual, seorang pemarah menghilangkan banyak kesempatan.

Tantangan Untuk Menjual Sisir Ke Biksu


Pada suatu hari, sebuah perusahaan sisir akan mengadakan ekspansi untuk area pemasaran yang baru. Perusahaan sisir tersebut lalu membuka lowongan pekerjaan. Karyawan baru itu akan ditempatkan di Divisi Marketing. Setelah lowongan dibuka, banyak sekali orang yang mendaftarkan diri untuk mengisinya. Lebih dari 100 orang pelamar datang ke perusahaan itu setiap harinya.

Setelah melalui berbagai proses seleksi yang cukup ketat, terpilihlah tiga kandidat utama. Sebut saja A, B, dan C. Perusahaan lalu melakukan seleksi final dengan memberi tugas kepada tiga orang terpilih. Seleksi finalnya ialah A, B, dan C diminta untuk menjual sisir kepada para biksu – yang tinggal pada sebuah komplek wihara – di area pemasaran baru tersebut – dalam jangka waktu 10 hari. Bagi sebagian orang, tugas ini sangat tidak masuk akal, mengingat biksu-biksu itu berkepala gundul dan tidak pernah memerlukan sisir.

Sepuluh hari pun berlalu, akhirnya tiba saat ketiga pelamar tersebut datang kembali pada perusahaan untuk melaporkan hasil penjualannya.

Pelamar A :
Saya hanya mampu menjual satu sisir. Saya sudah berusaha menawarkan sisir itu kepada para biksu di sana, tetapi mereka malah marah-marah karena saya dikira melecehkan. Tetapi untung, ketika saya berjalan menuruni tangga, ada seorang biksu muda yang mau membeli satu sisir saya. Sisir itu akan ia gunakan untuk menggaruk kepalanya yang ketombean.

Pelamar B:
Saya berhasil menjual sepuluh buah. Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan – karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya – dan membeli 10 sisir untuk para peziarah – agar mereka menunjukkan rasa hormat pada Buddha – saat bersembahyang.

Pelamar C:
Saya berhasil menjual seribu buah. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari di biara itu, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana. Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, “Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.” Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir bagus dan murah. Saya lalu meminta pimpinan biksu tersebut untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir – sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir.

10 Kampus Terbaik di Indonesia



KOMPAS.com - Webometrics melakukan pemeringkatan kampus di dunia berdasarkan parameter digital. Misalnya, volume konten global yang terindeks di Google, dan lainnya.

Dari Indonesia, jumlah perguruan tinggi yang masuk pemeringkatan ini adalah 361 untuk edisi Juli 2012. Sebelumnya, di Januari 2012, hanya 352 perguruan tinggi.

Berikut adalah 10 besar perguruan tinggi asal Indonesia yang meraih skor terbaik di Webometrics:
  • Universitas Gadjah Mada (Peringkat Dunia: 379; Peringkat ASEAN: 9)
  • Universitas Indonesia (507; 15 )
  • Institut Teknologi Bandung (568; 18)
  • Institut Teknologi Sepuluh November (582; 19)
  • Universitas Pendidikan Indonesia (630; 22)
  • Universitas Gunadarma (740; 24)
  • Institut Pertanian Bogor (764; 25)
  • Universitas Brawijaya (837; 29)
  • Universitas Sebelas Maret (883; 30)
  • Universitas Diponegoro (948; 32)
Dari 10 perguruan tinggi peringkat tertinggi di Indonesia itu, hanya Universitas Gunadarma yang merupakan perguruan tinggi swasta. Lainnya adalah kampus negeri yang cukup ternama